Keranaitu lah sepatutnya hanya redha Allah semata-mata yang menjadi tujuan utama di dalam khidmat dakwah ini." memang tak sempat sampai ke perut pun ia akan kering sendiri. Mintalah Allah hilangkan dahaga akak" . Dalam keletihan beliau jawab, "beratnya dugaan Allah ni , mak.." "memanglahkan syurga Allah tu mahal harganya FirmanALLAH S.W.T. di dalam Surah Al Baqarah ayat 185 berbunyi : "Bulan Ramadhan adlh ( bulan ) yg di dlmnya diturunkan Al-Quran , sbgai petunjuk bagi manusia dan penjelasan 2 mengenai petunjuk itu dan pembeda ( antara yg benar dan yg batil ).Kerana itu, brgsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan ( dia tidak berpuasa ), maka ( wajib Hartajuga wang yang ada di tangan kita pada saat ini bukanlah harta kita.Apa yang kita beri itulah sebenarnya harta kita.Ianya akan menjadi milik kita di akhirat kelak yang kekal abadi..Wang yang ada kini,kita beli pakaian dan barangan berjenama,semuanya akan musnah.Kita beli makanan sedap dan lazat-lazat yang akhirnya menjadi milik lubang najis.Kita beli banglo mewah,rumah besar,tanah Demamlagi. Saya sudukan juga tiga sudu air zam zam ke mulutnya dari masa ke semasa. "Akak, jgn bimbang, kita orang Islam dah dilatih berpuasa. Redha ya .. mak bagi air zam zam ni hanya utk basah tekak, memang tak sempat sampai ke perut pun ia akan kering sendiri. Mintalah Allah hilangkan dahaga akak" . Adukanmasalah kita direct kepada Allah. Mintalah ketenangan hati. Jika anda kelu untuk berdoa, anda boleh amalkan doa ini: Tetapi dimasukkan ke dalam syurga oleh Allah hanya kerana memberi minum kepada seekor anjing. Tidakkah rahmat Allah itu luas? Kerana itu berhenti menghukum manusia. Walau kotor pada pandangan manusia, kita tiada pernah suryanaszdzmenerbitkan Bahagia Miliki Cintamu Allah new pada 2021-11-18. Baca versi flipbook dari Bahagia Miliki Cintamu Allah new. Muat turun halaman 1-50 di AnyFlip. . Sebagai hamba yang beriman, sudah tentu meyakini bahwa semua urusan adalah Allah Ta’ala yang mengaturnya. Semua bentuk Pertolongan dan Rezeki adalah Allah Ta’ala satu satuNya yang memberikanNya. Maka sungguh aneh ketika ada sebagian orang yang ngaku beriman masih mencari segala sesuatu urusan dengan selain Allah Ta’ala, baik itu urusan yang kelihatannya samar atau sepele sampai kepada urusan yang besar. Curhatan hati yang seharuskan direalisasikan dalam doa kepada Allah saja, ini sampai semua orang harus tahu, katanya berita kepada kawan biar senasib sepenanggungan, ikutan iba, cari perhatian yang tidak pada tempatnya. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajari kita tentang doa yang bakal mampu dan bisa menjawab setiap keluhan kita, masihkan kita tidak yaqin dengan doa ini sehingga masih berusaha mencari dari selainNya. اَللّٰهُمَّ اَكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ. “Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.” HR. Ahmad. Didalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah berwasiat kepada Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma dengan sabdanya إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ Artinya “Apabila engkau meminta hajat, maka mintalah kepada Allah. Dan apabila engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan hanya kepada Allah.”. HR Ahmad dan At-Tirmidzi. Mari sejenak kita renungi hadits dibawah ini, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, لِيَسْأَلْ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَاجَتَهُ حَتَّى يَسْأَلَهُ الْمِلْحَ وَحَتَّى يَسْأَلَهُ شِسْعَ نَعْلِهِ إِذَا انْقَطَعَ “Hendaklah salah seorang dari kalian senantiasa meminta kebutuhannya kepada Tuhan, sampai pun ketika meminta garam, sampai pun meminta tali sandalnya ketika putus.” HR. at-Tirmidzi. Mintalah pertolongan kepada Allah Ta`ala ketika ingin melakukan apa pun selama itu bukan kejahatan. Mintalah pertolongan dan perlindungan kepada Allah Ta’ala meskipun itu untuk urusan yang sangat kecil. Semoga apa pun yang kita lakukan senantiasa Allah Ta`ala limpahi barakah dan menjadikannya sebagai penambah timbangan kebaikan di Yaumil-Qiyamah. Allah Ta’ala, berfirman وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِى وَلْيُؤْمِنُوا بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu Muhammad tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.” QS. Al-Baqarah 2 Ayat 186 Sesungguhnya do’a itu adalah ibadah. Memperbanyaknya merupakan kebaikan. Merasa cukup sehingga menjauhkan diri dari berdo’a kepadaNya merupakan kesombongan. Dan ini merupakan kehinaan yang sangat besar. Jika menyombongkan diri di hadapan manusia saja tercela, apalagi menyombongkan diri di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala, terhadap Allah Azza wa Jalla. Na’udzubillahi min dzaalik. Wallahu a’lam Abu Miqdam Komunitas Akhlaq Mulia بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِMINTALAH HANYA KEPADA ALLAH, UNTUK PERKARA REMEH SEKALIPUNKita semua adalah hamba, siapa pun kita. Apa yang kita miliki pada hakikatnya adalah pinjaman. Boleh pakai, tapi tidak untuk dimiliki. Rumah kita, meski tertulis atas nama kita pada sertifikat, tapi itu hanya hukum dunia saja. Sejatinya itu pun hanya hak pakai. Nanti rumah itu harus dipertanggungjawabkan. Halalnya dihisab, dan haramnya seorang hamba kita tak punya apa-apa. Kita miskin, lemah, dan tak berdaya. Hidup kita sepenuhnya bergantung kepada Allah. Oleh sebab itulah inti dari ibadah adalah menunjukkan penghambaan serta kehinaan diri di hadapan Allah, memerlihatkan kemiskinan serta rasa butuh kita pertanyaannya, sudahkah hal itu ada pada diri kita?Seberapa butuhkah kita kepada Allah?Rasulullah ﷺ bersabdaلِيَسْأَلْ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَاجَتَهُ كُلَّهَا حَتَّى يَسْأَلَ شِسْعَ نَعْلِهِ إِذَا انْقَطَعَ“Hendaklah setiap kalian meminta kepada Rabbnya semua kebutuhannya, sampai-sampai tali sandalnya yang putus.” [HR. Ibnu Hibban894, Tirmidzi 8/3604, dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Misykah 29]Pernahkah kita meminta tali sandal kepada Allah? Jika kita membaca kisah hidup Salafush Saleh, maka kita akan sangat malu. Bukan karena apa-apa, tapi karena mereka benar-benar menerapkan sabda itu dalam hidup mereka. Imam Ibnu Rajab rahimahullah menyebutkanوَ كَانَ بَعضُ السَّلَفِ يَسأَلُ اللَّهَ فِي صَلَاتِهِ كُلَّ حَوَائِجِهِ حَتَّى مِلحَ عَجِينِهِ وَ عَلَفَ شَاتِهِ“Dahulu ada di antara salaf itu yang meminta kepada Allah berdoa dalam salatnya segala kebutuhan hidupnya, sampai pun garam untuk adonan dan pakan kambingnya.” [Jami’ul Ulum wal Hikam 302]Subhanallah. Begitu besarnya ketergantungan mereka kepada Allah. Pantas mereka menjadi orang-orangterbaikyang pernah hidup di muka bumi ini. Adapun kita, sudahkah kita seperti itu? Meminta segalanya hanya kepada Allah ﷻ. Pernahkah kita meminta “garam” dalam doa salat kita?!Oleh sebab itu mulai saat ini, mari menanam dan memupuk rasa itu, yaitu ketergantungan kepada Allah. Kita tunjukkan kehinaan, kefakiran, dan kebutuhan kita kepada-Nya. Meminta segalanya, meski itu hanya tali sandal, makanan kambing, ataupun minta oleh Zahir al-Minangkabawi WALAU sekecil manapun perkara itu, berdoalah memohon kepada ALLAH SWT kerana Dia tempat kita bergantung harap. BERDOA amat dianjurkan dalam Islam hinggakan mereka yang tidak berbuat demikian diumpakan sombong dengan ALLAH insan, sudah tentu tidak lengkap rasanya jika kita tidak mengadu dan meminta pertolongan daripada orang lain, apatah lagi kepada Tuhan yang telah menciptakan semua makhluk di muka bumi kerana secara fitrahnya, manusia memang memerlukan bantuan dan pertolongan orang lain termasuklah ketika menuju ke alam bercakap mengenai doa, adakah kita boleh berdoa kepada-Nya dan meminta perkara kecil atau remeh-temeh kepada ALLAH SWT seperti diberi peluang makan di restoran yang bagus atau supaya lampu isyarat merah bertukar hijau dengan segera?Dalam al-Quran, ALLAH SWT berfirman "Dan Tuhan kamu berfirman "Berdoalah kamu kepada-Ku nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu..." Surah Ghafir, ayat 60Ayat itu jelas menunjukkan, ALLAH SWT memberikan jaminan akan mengabulkan setiap permintaan hamba-Nya yang berdoa sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda "Hendaklah kalian berdoa dan meminta kepada ALLAH SWT segala hajatnya, hatta jika ingin meminta garam atau tali kasutnya apabila ia terputus." Jami' TirmiziSyeikh al-Mubarakfuri sewaktu mensyarahkan hadis itu menyatakan "Seluruh khazanah kekayaan milik ALLAH dan tiada Pemberi selain-Nya; maka mintalah apa sahaja dari-Nya hatta perkara-perkara yang ringan, kecil dan remeh."Sesungguhnya jika ALLAH SWT tidak memudahkan suatu urusan, nescaya ia tidak akan menjadi mudah untuk kita mendapatkannya."Justeru, berdoalah kepada ALLAH SWT walau sekecil-kecil perkara atau perkara yang bukan setakat dibolehkan, bahkan juga ia sebenarnya satu anjuran yang dipesan oleh Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat berdoa walaupun hanya sekecil-kecil perkara, ia sebenarnya menunjukkan betapa tingginya pergantungan kita kepada-Nya.Sumber Al-Kafi 1308 Bolehkah Berdoa Perkara Remeh kepada ALLAH SWT? Laman Web Rasmi Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ESDp-5jjyIJkNkI44FuSWebBjOrkUAeKsiPq8jM4nNxIOB6Z1weWhQ==

mintalah kepada allah walau hanya garam